Oelamasi, KI – 17 Puskesmas di Kabupaten Kupang diharapkan menjadi garda terdepan dalam menanggani ganguan mata (katarak) dan disabilitas.
Guna mewujudkan harapan itu, Yayasan Tanpa Batas mengandeng Dinas Kesehatan Kabupatan Kupang khusunya Bidang Pengendalian dan pemberantasan Penyakit (P2P), melaksanakan pelatihan sehari di Hotel Neo Aston Jalan Piet A Tallo, Oesapa, Kota Kupang, Jumat (05/03/2021).
Kegiatan tersebut melibatkan 17 dokter dari 17 puskesmas di Kabupaten Kupang. Kegiatan yang sama dilakukan Yayasan Tanpa Batas tahun 2020 dengan memberikan pelatihan kepada dokter, bidan dan kader posyandu.
Melki Laiskodat Staf YTB mengatakan ditahun 2021 YTB memberikan pelatihan dan intervensi pada 17 Puskesmas dan tanpa meninggalkan 10 puskesmas yang sudah diintervensi di tahun 2020 kemarin.
Ia berharap dari pelatihan ini agar puskesmas punya perhatian dan kepedulian tehadapa pesoalan ganguan mata pada masyarakat dan penangan disabilitas.
“Dengan demikian kedepan puskesmas dapat diakses untuk semua orang baik non disabilitas dan disabilitas,”Ungkap Melki.
Menurutnya, selama ini para penyandang disabilitas kesulitan mengakses fasilitas di puskesmas, karena ketersedian aspek infrastruktur, tidak ada bidang miring serta loket terlalu tinggi.
Puskesmas sebagai sarana pelayanan kesehatan yang dekat langsung dengan masyarakat kelurahan dan desa agar kedepan dapat memberikan ruang agar kaum disabilitas dapat mengakses fasilitas kesehatan dasar.
Dalam pelatihan tersebut Yayasan Tanpa Batas juga melibatakan penyandang disabilitas memberikan materi, sehingga aspirasi mereka dan harapan mereka dapat disampaikan.
Dengan keterlibatan Puskesmas, tenaga kesehatan dapat mengkompilasi laporan terkait cakupan operasi katarak, cakupan data ganguan penglihatan lain secara flait.
Dengan demikian ada informasi dan pelaporan berjenjang, dari kader kepustu, pustu ke puskesmas, puskesmas ke dinas kesehatan dinas kesehatan ke rumah sakit.
Karena keterbatasan sumber daya tenaga pada YTB sehinggan keterlibatan menjadi wajib karena program ini bukan program YTB akan tetapi program bersama.
Program ini adalah program lintas sektor sejak tahun 2019 pernah didesain bersama dinas kesehatan, bapeda, dinas pendidikan teman – teman disabilitas duduk bersama mendesain program tersebut.
Tahun 2020 program ini Runing disetujui sehingga program ini adalah program bersama, dalam menyelesaiakan persoalan ganguan mata dan disabiltas.
“Jangan merasa terbeban dan terganggu dengan program yang baru ini, akan tetapi mari kita bersama – sama menutaskan persoalan kesehatan yang ada di kabupaten kupang yang kita cintai,”Ujarnya. (Leon).
Komentar